( GMT +7:00 )

Senin, 26 April 2010

Kamis, 22 April 2010

Jagalah hati dan perasaan kedua orang tuamu

Pada suatu petang seorang tua bersama anak mudanya yang baru menamatkan pendidikan tinggi duduk berbincang-bincang di halaman sambil memperhatikan suasana di sekitar mereka. Tiba-tiba seekor burung gagak hinggap di ranting pokok berhampiran.

Si ayah lalu menuding jari ke arah gagak sambil bertanya, "Nak, apakah benda itu? "Burung gagak", jawab si anak. Si ayah mengangguk-angguk, namun sejurus kemudian sekali lagi mengulangi pertanyaan yang sama. Si anak menyangka ayahnya kurang mendengar jawabannya tadi lalu menjawab dengan sedikit kuat, "Itu burung gagak, Ayah!"

Tetapi sejurus kemudian si ayah bertanya lagi pertanyaan yang sama. Si anak merasa agak keliru dan sedikit bingung dengan pertanyaan yang sama diulang-ulang, lalu menjawab dengan lebih kuat, "BURUNG GAGAK!!"

Si ayah terdiam seketika. Namun tidak lama kemudian sekali lagi sang ayah mengajukan pertanyaan yang serupa hingga membuat si anak hilang kesabaran dan menjawab dengan nada yang kesal kepada si ayah, "Itu gagak, Ayah."

Tetapi agak mengejutkan si anak, karena si ayah sekali lagi membuka mulut hanya untuk bertanya hal yang sama. Dan kali ini si anak benar- benar hilang sabar dan menjadi marah. "Ayah!!! Saya tak tahu Ayah paham atau tidak. Tapi sudah 5 kali Ayah bertanya soal hal tersebut dan saya sudah juga memberikan jawabannya. Apa lagi yang Ayah mau saya katakan???? Itu burung gagak, burung gagak, Ayah.....", kata si anak dengan nada yang begitu marah.


Si ayah lalu bangun menuju ke dalam rumah meninggalkan si anak yang kebingungan. Sesaat kemudian si ayah keluar lagi dengan sesuatu di tangannya. Dia mengulurkan benda itu kepada anaknya yang masih geram dan bertanya-tanya. Diperlihatkannya sebuah diary lama. "Coba kau baca apa yang pernah Ayah tulis di dalam diary ini," pinta si Ayah.

Si anak setuju dan membaca paragraf yang berikut. "Hari ini aku di halaman melayani anakku yang genap berumur lima tahun. Tiba-tiba seekor gagak hinggap di pohon berhampiran. Anakku terus menunjuk ke arah gagak dan bertanya, "Ayah, apa itu?" Dan aku menjawab, "Burung gagak."

Walau bagaimana pun, anakku terus bertanya soal yang serupa dan setiap kali aku menjawab dengan jawaban yang sama. Sehingga 25 kali anakku bertanya demikian, dan demi rasa cinta dan sayangku aku terus menjawab untuk memenuhi perasaan ingin tahunya. Aku berharap hal ini menjadi suatu pendidikan yang berharga untuk anakku kelak."


Setelah selesai membaca paragraf tersebut si anak mengangkat muka memandang wajah si Ayah yang kelihatan sayu. Si Ayah dengan perlahan bersuara, "Hari ini Ayah baru bertanya kepadamu soal yang sama sebanyak 5 kali, dan kau telah hilang kesabaran serta marah." Lalu si anak seketika itu juga menangis dan bersimpuh di kedua kaki ayahnya memohon ampun atas apa yg telah ia perbuat.

========

Jagalah hati dan perasaan kedua orang tuamu, hormatilah mereka.
Sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangimu di waktu kecil.

Rahasia di Balik Kelamin Pria

Banyak pria atau wanita yang ingin tahu lebih dalam tentang penis, tapi takut untuk bertanya. Ini karena hal tersebut masih dianggap tabu dan tidak pantas untuk dibicarakan.

Seperti dilansir dari WebMD, Rabu (21/4/2010), ada lima hal yang perlu diketahui tentang penis, yaitu sebagai berikut:

1. Penis tidak memiliki pikiran sendiri

Para pria mungkin sering memperhatikan penisnya mengalami ereksi dengan sendirinya. Bahkan, hal itu bisa saja terjadi di tempat-tempat yang seharusnya tidak pantas, tetapi mereka tidak bisa berbuat banyak tentang hal ini.

Memang benar, pria tidak bisa mengendalikan penis seperti bagian tubuh lain yaitu lengan dan kaki. Hal ini karena penis dikendalikan oleh sistem saraf yang tidak selalu di bawah kendali kesadaran, yaitu sistem saraf otonom, yang juga mengatur denyut jantung dan tekanan darah.

Gairah seksual biasanya tidak terjadi begitu saja, pikiran sadar terlibat di dalamnya. Tapi banyak gairah seksual terjadi dalam sistem saraf simpatetik.

Selain itu, impuls di otak selama tidur bisa menyebabkan ereksi. Mengangkat beban berat atau tekanan yang menyebabkan pergerakan usus juga bisa menimbulkan ereksi.

Faktor psikologis seperti stres juga berperan dalam sistem saraf simpatetik. Stres dan kecemasan adalah penyebab utama hilangnya libido dan masalah dengan ereksi. "Penis adalah barometer dari sistem saraf simpatetik," kata Drogo Montague, MD, ahli urologi di Cleveland Clinic.

2. Penis bisa mengalami perpanjangan atau tetap saat ereksi

Di antara para pria, tidak ada hubungan yang konsisten antara ukuran penis saat rileks dan saat ereksi.

Dalam sebuah penelitian terhadap 80 pria, peneliti menemukan bahwa peningkatan ukuran penis saat rileks ke ereksi sangat bervariasi, mulai kurang dari 0,6 cm hingga 8,89 cm.

Apa pun makna data klinis tersebut, tidak dapat diasumsikan bahwa orang dengan penis besar akan jauh lebih besar ketika ereksi, karena bisa jadi pria yang penisnya terlihat kecil justru akan mengejutkan dengan ereksi yang besar.

Sebuah analisis lebih dari ratusan pengukuran yang dilakukan oleh peneliti seks Alfred Kinsey, menunjukkan bahwa penis yang pendek ketika rileks cenderung mengalami perpanjangan dua kali lipat ketika ereksi.

3. Penis sebenarnya berbentuk seperti bumerang

Penis sebenarnya berbentuk seperti bumerang. Sama halnya ketika melihat pohon di tanah, kita tidak bisa melihat akar penis yang tersembunyi di dalam pelvis dan menempel pada tulang kemaluan.

Jika dilihat dari gambar MRI, maka bentuk penis akan terlihat seperti bumerang.

Salah satu metode operasi pembesaran penis adalah untuk memotong ligamen yang memegang akar penis di dalam pelvis. Operasi ini dapat memberikan panjang tambahan jika penis lebih menonjol dari tubuh, tetapi ada efek samping.

Ligamen ini, yang disebut ligamen suspensorium, membuat ereksi menjadi kokoh. Dengan pemotongan ligamen berarti penis kehilangan arah sudut ke atas dan bergoyang di pangkalan. Kurangnya kekokohan dapat mengakibatkan cedera.

4. Penis bisa patah

Tidak terdapat tulang pada penis, tapi penis juga bisa patah. Hal ini yang disebut fraktur penis, dan bukan merupakan cedera ringan.

Bila ini terjadi akan terdengar suara sentakan, dan kemudian penis berubah menjadi hitam dan biru, disertai rasa sakit yang mengerikan. Fraktur penis terbilang langka, dan biasanya terjadi pada pria muda karena ereksi mereka cenderung sangat kaku.

Cara mencegah fraktur penis adalah tidak memperlakukannya terlalu kasar. Fraktur penis bisa terjadi ketika pria terlalu keras dan cepat selama berhubungan seks, sehingga menabrak tulang kemaluan pasangannya. Selain itu, wanita yang bergerak liar saat berhubungan seks juga dapat mematahkan penis pria.

Namun, sindrom Peyronie atau penis bengkok merupakan kondisi yang cenderung muncul lebih relevan pada pria tua. Ereksi pada pria tua mungkin tidak kaku, tapi masih cukup keras untuk melakukan hubungan seks. Seiring waktu, jika penis terlalu membentuk sudut dengan cara tertentu saat berhubungan seks, dapat membentuk jaringan parut yang menyebabkan penis bengkok.

5. Kebanyakan penis pria di dunia belum disunat


Menurut laporan Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan Joint United Nations Programme on HIV/AIDS (UNAIDS) memperkirakan hanya 30 persen pria berusia 15 tahun ke atas yang telah disunat.

Hal ini sangat bervariasi tergantung agama dan bangsa. Hampir semua orang Yahudi dan Muslim di dunia telah disunat, dan mereka mewakili 70 persen dari semua pria di dunia yang telah disunat.

Amerika Serikat memiliki proporsi tertinggi pria disunat karena alasan non-religius. Sekitar 75 persen pria non-Yahudi dan non-Muslim di AS telah disunat. Kanada hanya 30 persen, Inggris 20 persen dan Australia 6 persen.

Praktik menyunat bayi laki-laki karena alasan medis dan kosmetik telah menjadi kontroversial di Amerika Serikat. Namun, baru-baru ini WHO dan UNAIDS merekomendasikan sunat bagi pria dewasa. Karena berdasarkan bukti, bahwa pria dengan penis yang disunat memiliki risiko lebih rendah terinfeksi HIV.

Kamis, 08 April 2010

Hilangkan Jerawat dengan Bahan Alami

Jerawat adalah masalah umum yang terjadi di kulit wajah. Banyak produk perawatan kulit yang menawarkan solusi untuk menghilangkannya. Anda bisa menyembuhkannya dari bahan alami. Mudah, murah, namun praktis.

1. Baking Soda
Baking soda adalah bahan umum yang ada di dapur. Mencampur 1-2 sendok baking soda dengan air hingga menjadi pasta, lalu mengoleskannya ke jerawat akan membuat peradangan pada jerawat lebih cepat pulih.

2. Cuka Sari apel
Cuka sari apel biasa digunakan untuk mengempiskan jerawat yang tengah meradang. Namun jika cuka apel tak tersedia di dapur Anda, silakan menggantinya dengan cuka biasa.

3. Putih Telur
Putih telur kaya akan protein, sehingga dapat digunakan sebagai masker untuk menyembuhkan jerawat pada kulit Anda. Pecahkan telur, pisahkan kuningnya dan tinggalkan putih telur. Kocok putih telur dan usapkan untuk wajah Anda. Biarkan selama 15 menit dan bilas.

4. Outmeal
Oatmeal bagus untuk menghilangkan kotoran pada muka dan menyerap minyak yang menyebabkan jerawat, Oatmeal dikenal sangat membantu dengan membersihkan jerawat. Sediakan oatmeal, seduhkan air panas, biarkan dingin. Lalu oleskan oatmeal pada wajah Anda seperti menggunakan masker, biarkan selama sekitar 10 menit dan kemudian setelah selesai, bilas kembali.

5. Aloe Vera
Aloe Vera biasanya digunakan untuk luka bakar, tetapi apakah Anda tahu bahwa lidah buaya juga dapat digunakan untuk membersihkan kulit bekas jerawat? Coba teteskan getah lidah buaya sekali sehari ke jerawat Anda. Wajah Anda akan menjadi lebih halus, bebas jerawat.